Langsung ke konten utama

Kumpulan kumpulan Puisi Singkat

 

Kepitinh Kuning

Karya : Lalu Heru Septian Alfin

Kader Komisariat Muhammad Darwis

/1/

   dengan warna malam 

aku berjalan

menyusuri sunyi jalan

di tepi danau yang sepi


terdengar musik cilokak

mengusik gendang telinga


kubuat unggun api

dengan plastik sisa

makan siang

para pemancing kepiting


di tepi danau yang sepi


/2/

bersama angin buritan

nahkoda layarkan perahu tua 

ke hulu danau


ia lempar perangkap kawat 

penuh harap dapat

kepiting kuning


tapi kilatan guntur genter 

sebab kepiting

tak masuk perangkap 


maka ia pulang

dengan membawa 

angin di tangan


(2020)

 

 Mitos Mandalika


lampu-lampu tengah jalan

terangi dalam gelap

bau aspal dengan garis putih 

bagai bau rambut Mandalika

harum bensin dalam tangki kuda besi


angin dalam sekujur tubuh

jiwa gigil di Pantai Tanjung Aan

bibirnya menyuguhkan aroma kopi

saat desir ombak ceritakan kisah purba;


Mandalika mati bunuh diri

ke dasar laut sepi

berserak tubuh berwujud Nyale

nyala seperti gugus bintang-bintang


sebab raja-raja telah datang

dari pelosok bumi

ingin melamar Mandalika 


(2020)


Di Langit Warna Kunyit

—Kepada K.S.


di bawah kaki langit

gunung kawangan penarukan


dibalut alunan suara ratib mulai raib

puja-puji pada yang gaib

rubah nasib jadi ajaib


pengarat pulang kandang

hari menjelang petang


pada tubuh penuh beban

tanggung jawab remang


datang penagih hutang.


(2020) 


Magrib


mikrofon teriak 

membelah langit desa

suara puja-puji 

masuk ke lubang telinga


anak-anak pergi

ke guru ngaji

harap rubah nasib

jadi manusia 


ibu memasak nasi 

untuk disajikan nanti

sehabis ngaji  


bapak seorang diri

bersemadi di tepi

harap jadi sakti

pada magrib penuh arti


setelah itu, mereka semua mati


(2020)



Orkestra Jangkrik


orkestra jangkrik 

malam sudah larut


suara orkestra masih terdengar

menggelegar


arloji bergoyang 


sambil minum arak

asap-asap rokok lambaikan tangan 


berdendang

berbincang 

bersenang-senang


sekarang, arloji itu pun menghilang 


(2020)



Jejak


tembok berwarna putih 

seakan bercerita tentang para penyair


dalam ruang sunyi


menyusuri jejak 


kata

demi kata


(2020)



Nasib Rokok


Ia dikurung dalam

Penjara plastik

Pengap dan gelisah

Bosan sedih bahagia berkumpul

Jadi satu bungkus


Ia diperjualbelikan oleh tuannya

Lewat jalur laut darat dan udara

Bahkan ia masuk ke gang-gang

Desa kota bahkan daerah terpencil


Ia diperjualbelikan dengan 

Harga yang ramah


Tubuhnya kurus kering

Karena sering dihisap

Dibuang dan dibanting


Ia dibakar, lalu ditinggalkan


(2020)



Begitu Dekat


kata tetangga samping

rumahku


Tuhan itu lebih dekat

dari urat nadi kita


tapi ia berdoa

menengadah ke cakrawala


tak ia rasakan detak 

nadinya sendiri


apakah Tuhan itu 

sangat jauh darinya?


(2020) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemuda Desa Woro Kab. Bima angkat bicara, Ada Apa Dengan Pemerintah Desa?

  Ditulis oleh: Muksin (Pemuda Desa Woro) Pemerintah merupakan konseptor sekaligus eksekutor yang harus merencanakan dan melaksanakan tugas dlm bentuk program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya agar mampu mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat yang tertib, aman dan damai. Secara khusus pemerintah desa memiliki tugas dan kewajiban untuk Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya, melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya. Ada beberapa tujuan yang minim di terapkan oleh pemerintah desa, mulai dari aspek pembinaan ketentraman dan upaya perlindungan terhadap masyarakat, objektif bahwasanya tidak ada upaya yang di lakukan oleh pihak desa untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan yang akan menimpah masyarakat pengendara sepeda, motor, mobil dan lai...