Langsung ke konten utama

Gerakan Literasi;masyarakat NTB Berkarakter


  


Tujuan pendidikan berdasarkan asas pancasila yaitu untuk meningkatkan 

ketakwaan terhadap tuhan yang maha Esa, kecerdasan, keterampilan mempertinggi budi 

pekerti memperkuat kepribadian agar dapat membangun diri sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa (Sullivan et al., 2018). Pendidikan 

juga merupakan faktor utama untuk pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas,salah satu untuk memajukan pendidikan adalah dengan mengingatkan budaya literasi bukan hanya dikalangan siswa maupun mahasiswa melainkan masyarakat pada umumnya 


Di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini membuat informasi dan ilmu pengetahuan menjadi sangat mudah di akses,tidak seperti dekade -dekade belakangan yang dimana buku menjadi salah satu sumber bacaan.Kini sumber bacaan dapat diakses dengan mudah dan didapatkan diberbagai media dan ditambah lagi dengan hadirnya perpustakaan berbentuk memudahkan pembaca mengaksesnya dengan mudah.


Budaya membaca dan menulis adalah salah satu faktor penting guna membentuk SDM yang berkualitas di Indonesia,Merujuk pada hasil survei United Nations Educational, Scientific and Cultural 

Organization (UNESCO) pada 2011, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia 

hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih ‘mau’ 

membaca buku secara serius (tinggi). Kondisi ini menempatkan Indonesia pada posisi 

124 dari 187 negara dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. 

Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik angka melek 

huruf untuk golongan penduduk berumur 15-19 tahun pada tahun 2010 memiliki 

presentase sebesar 99.56%, tahun 2011 sebesar 98.61%, tahun 2012 sebesar 98.85%, tahun 

2013 sebesar 99.42%, dan tahun 2014 99.67%. Capaian tersebut menunjukkan bahwa 

Indonesia memiliki tingkat melek huruf yang tinggi. Namun, tantangan yang dihadapi 

saat ini adalah masih rendahnya minat baca.


Sedangkan Pada tahun 2020, berdasarkan data Perpustakaan Nasional RI dalam mengukur Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) pada 34 provinsi di Indonesia, posisi Provinsi Nusa Tenggara Barat berada pada urutan 14 dengan indeks 13,89. Sementara hasil IPLM 2021, urutan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada urutan ke 10 dengan indeks 17,66.Hal ini menunjukkan bahwa indeks literasi  di NTB masih sangat rendah dengan adanya beberapa persoalan baik di tingkat SD,SMP,SMA bahkan Di ranah kampus masih minimnya pemahaman terhadap urgensi pengembangan literasi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari serta minimnya pengunaan buku-buku disekolah selain buku teks yang sering kali dihadapi


Gerakan literasi merupakan suatu usaha yang bersifat partisipatif,bukan hanya melibatkan warga sekolah, organisasi-organisasi peduli literasi melainkan seluruh stakeholder yang bertanggung jawab atas literasi.


Permasalahan ini menuntut pemerintah daerah

 untuk menciptakan strategi khusus untuk 

 meningkatkan gerakan literasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah. Implementasi strategi 

tersebut yaitu dengan menciptakan Gerakan 

Literasi sampai di wilayah pelosok NTB dengan kebijakan khusus dari pemerintah daerah.


Kegiatan literasi selama ini identik 

dengan aktivitas membaca dan menulis. 

Namun, literasi juga mencakup 

bagaimana seseorang berkomunikasi dengan masyarakat. Literasi juga bermakna praktik 

 dan hubungan sosial yang terkait dengan 

 pengetahuan, bahasa, dan budaya. 

Gerakan Literasi ini mempunyai 

tujuan untuk membiasakan dan memotivasi bukan

 peserta didik ataupun mahasiswa melainkan masyarakat secara keseluruhan untuk mau menumbuhkan kualitas literasi. 


Seharusnya program Literasi berkelanjutan menjadi program utama pemerintah untuk membentuk SDM berkualitas,bukan hanya menjadikan ajang dalam kontestasi demokrasi yang dijanjikan setiap 4 tahun sekali melainkan literasi menjadi program berkelanjutan pemerintah.


pintu untuk meraih kemajuan yaitu membudayakan literasi,dengan Literasi kita bukan hanya sekedar memahami informasi dari bacaan melainkan dapat meningkat kualitas ilmu pengetahuan secara eksplisit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemuda Desa Woro Kab. Bima angkat bicara, Ada Apa Dengan Pemerintah Desa?

  Ditulis oleh: Muksin (Pemuda Desa Woro) Pemerintah merupakan konseptor sekaligus eksekutor yang harus merencanakan dan melaksanakan tugas dlm bentuk program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya agar mampu mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat yang tertib, aman dan damai. Secara khusus pemerintah desa memiliki tugas dan kewajiban untuk Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya, melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya. Ada beberapa tujuan yang minim di terapkan oleh pemerintah desa, mulai dari aspek pembinaan ketentraman dan upaya perlindungan terhadap masyarakat, objektif bahwasanya tidak ada upaya yang di lakukan oleh pihak desa untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan yang akan menimpah masyarakat pengendara sepeda, motor, mobil dan lai...